apakah judul skripsi boleh sama
Tanyakanapa yang salah atau mungkin topik yang kita angkat kurang cocok digunakan. Jika perlu, konsultasikan pula dengan dosen penguji langsung untuk bisa mengetahui di mana letak kesalahannya. Selain itu, kita juga bisa menyiapkan dua sampai tiga judul skripsi cadangan jika sewaktu-waktu dosen penguji menolak judul skripsi yang kita
Selanjutnya cara mengajukan judul skripsi agar tidak ditolak dapat dipraktikkan dengan memperbanyak kosa kata dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan sebaiknya judul yang akan disusun kemudian diajukan kepada dosen pembimbing masing-masing menggunakan kosa kata yang memang original.
JAKARTA Skripsi merupakan tugas akhir yang harus dilakukan setiap mahasiswa untuk bisa menyandang gelar sarjana. Namun, kerap kita tahu bahwa skripsi selalu meninggalkan banyak cerita dan kenangan. Judul skripsi merupakan awal perjuangan skripsi ini. Judul skripsi merupakan awal dari perjuangan mengerjakan tugas
JudulSkripsi Hukum Tata Negara - Apakah kalian saat ini sedang mencari ide ide judul skripsi pada jurusan hukum tata negara? Saya ucapkan selamat datang dan selamat berkunjung diblog vestitijayastore.com. Diartikel kali ini kami akan memberikan referensi dan ide ide judul skripsi terbaik yang bisa kalian pilah dan pilih sesuai dengan keinginan kalian yang
Tabel1. Alasan Penggunaan Metode Kualitatif Dalam Skripsi. Alasan dominan mengerjakan skripsi, menurut responden, adalah karena metode kualitatif memang sesuai dengan permasalahannya (83.33%). Seorang responden (5.55%) memilih metode kualitatif setelah berdiskusi dengan pembimbing dan koleganya.
Meilleur Site De Rencontre Français Gratuit. PENULISAN TUGAS AKHIR A. Penulisan Laporan Tugas Akhir Program Diploma III Pada akhir studi program Diploma III, mahasiswa diwajibkan melakukan penyusunan dan penulisan Laporan Tugas Akhir, dengan ketentuan lihat Panduan Penyusunan dan Penulisan Laporan Tugas Akhir di fakultas masing-masing Telah menyelesaikan semua mata kuliah; Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa yang berlaku untuk semester bersangkutan; Pembimbing pada dasarnya adalah tenaga akademik Program Diploma III bersangkutan yang sekurang-kurangnya memiliki jabatan Asisten Ahli berpendidikan S1/D-IV; Penetapan pembimbing dilakukan dengan surat keputusan atau surat tugas Dekan; Apabila untuk Laporan Tugas Akhir itu diperlukan penelitian lapangan, maka Program Diploma III dapat menetapkan seorang Pembimbing Pendamping dosen tidak tetap yang dianggap ahli dalam bidang yang diteliti; Apabila Laporan Tugas Akhir studi tidak dapat diselesaikan dalam semester yang bersangkutan, maka Mahasiswa diperkenankan menyelesaikannya pada semester berikutnya dengan mencantumkan kembali pada KRS Topik Laporan Tugas Akhir dan Pembimbing tetap sama; Pada semester bersangkutan Laporan Tugas Akhir tersebut diberii huruf K, sehingga tidak digunakan untuk penghitungan IP dan IPK. Apabila Laporan Tugas Akhir itu tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-turut, maka Laporan Tugas Akhir tersebut diberi huruf mutu E; Mahasiswa diharuskan menempuh kembali kegiatan penyusunan dan penulisan Laporan Tugas Akhir tersebut dengan topik yang berbeda Pembimbing bisa berbeda atau tetap sama; Selanjutnya berlaku ketentuan seperti butir 7 di atas. Huruf mutu Laporan Tugas Akhir sekurang-kurangnya adalah C B. Penulisan Laporan Tugas Akhir Program D-IV Pada akhir studi program Diploma IV, mahasiswa diwajibkan melakukan penyusunan dan penulisan Laporan Tugas Akhir, dengan ketentuan Mahasiswa boleh secara resmi mulai menyusun makalah akhir studi apabila sekurang-kurangnya telah menyelesaikan 85% beban studi kumulatif yang dipersyaratkan; Telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat bagi penyusunan dan penulisan Laporan Tugas Akhir tersebut; Memiliki Kartu mahasiswa yang berlaku untuk semester bersangkutan; Pembimbing pada dasarnya adalah tenaga akademik Program Diploma IV bersangkutan yang sekurang-kurangnya memiliki jabatan Asisten Ahli berpendidikan S1 yang memiliki sertifikat profesi yang sesuai; Penetapan pembimbing dilakukan dengan surat keputusan Dekan; Apabila untuk Laporan Tugas Akhir itu diperlukan penelitian lapangan, maka Program Diploma IV dapat menetapkan seorang Pembimbing Pendamping tenaga luar biasa yang dianggap ahli dalam bidang yang diteliti; Apabila Laporan Tugas Akhir studi tidak dapat diselesaikan dalam semester yang bersangkutan, maka Mahasiswa diperkenankan menyelesaikannya pada semester berikutnya dengan mencantumkan kembali pada KRS Topik Laporan Tugas Akhir dan Pembimbing tetap sama; Pada semester bersangkutan Laporan Tugas Akhir tersebut diberi huruf K, sehingga tidak digunakan untuk penghitungan IP dan IPK. Apabila Laporan Tugas Akhir itu tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-turut, maka Laporan Tugas Akhir tersebut diberi huruf mutu E; Mahasiswa diharuskan menempuh kembali kegiatan penyusunan dan penulisan Laporan Tugas Akhir tersebut dengan topik yang berbeda Pembimbing bisa berbeda atau tetap sama; Selanjutnya berlaku ketentuan seperti butir 7 di atas. Huruf mutu Laporan Tugas Akhir sekurang-kurangnya adalah C. PENULISAN SKRIPSI Pada akhir studi Program Sarjana, mahasiswa diwajibkan melakukan penyusunan dan penulisan Skripsi, dengan ketentuan lihat Pedoman Penyusunan dan Penulisan Laporan Skripsi di fakultas masing-masing Persyaratan Mahasiswa boleh secara resmi mulai menempuh mata kuliah Skripsi menyusun skripsi apabila sekurang-kurangnya telah menyelesaikan 80% beban studi kumulatif yang dipersyaratkan; Telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat Skripsi; Memiliki kartu mahasiswa yang berlaku untuk semester bersangkutan; Memiliki KRS yang mencantumkan skripsi sebagai salah satu mata kuliah. Pembimbing Skripsi Pembimbing skripsi dapat lebih dari 1 orang yang penunjukannya dilakukan oleh Jurusan/Program Studi/Bagian dan ditetapkan dengan SK Dekan; Jika pembimbing lebih dari 1 orang, maka Pembimbing Utama maupun Pembimbing Pendamping pada dasarnya adalah tenaga akademik tetap fakultas/jurusan yang serendah-rendahnya memiliki jabatan Asisten Ahli berpendidikan S2/SpI. Apabila untuk Skripsi itu diperlukan penelitian lapangan, maka fakultas/jurusan dapat menetapkan seorang Pembimbing Lapangan, yaitu tenaga dari instansi/lembaga tempat mahasiswa melakukan kegiatan penelitian. Ketentuan Lain Apabila Skripsi tidak dapat diselesaikan dalam satu semester, maka Mahasiswa masih diperkenankan menyelesaikannya pada semester berikutnya dengan mencantumkan kembali pada KRS topik skripsi dan pembimbing tetap sama; Pada akhir semester bersangkutan skripsi tersebut diberi huruf K, sehingga tidak digunakan untuk penghitungan IP dan IPK. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-turut, maka Skripsi tersebut diberi huruf mutu E, kecuali pada kasus tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik; Mahasiswa diharuskan menempuh kembali skripsi tersebut dengan judul yang berbeda Pembimbing bisa berbeda atau tetap sama; Selanjutnya berlaku ketentuan seperti butir 1 di atas. Huruf mutu skripsi sekurang-kurangnya adalah C; Skripsi yang ternyata ditulis dan diselesaikan di luar ketentuan di atas pada saat mahasiswa menghentikan studi untuk sementara atas izin Rektor maupun tanpa izin Rektor, sekalipun dibimbing oleh Pembimbing Pendamping sesuai ketentuan di atas, penulisan skripsi tersebut tidak dibenarkan dan hasil bimbingannya dianggap gugur. Dalam keadaan seperti butir 4 di atas, mahasiswa diharuskan mengganti topiknya dan mengulangi penyusunan dan penulisan skripsinya dan proses bimbingannya; Ujian skripsi diselenggarakan pada akhir studi, yaitu pada Sidang Ujian Sarjana. PENULISAN TESIS Pada akhir masa studi, mahasiswa program Magister diwajibkan menulis tesis atau Tugas Akhir’ yang sejenis bagi mahasiswa Program Spesialis I dengan ketentuan berikut Mahasiswa dapat secara resmi mulai menempuh mata kuliah tesis menyusun dan menulis tesis apabila sekurang-kurangnya telah menyelesaikan seluruh mata kuliah Semester I dan Semester II yang dipersyaratkan; Memiliki Kartu mahasiswa pada semester bersangkutan; Mengisi KRS yang mencantumkan penulisan Thesis tersebut; Ketentuan lain tentang pembimbingan, persyaratan dan penetapan pembimbing ditentukan tersendiri melalui pedoman akademik Pendidikan program Magister dan Program Doktor. Petunjuk lengkap mengenai penulisan tesis sesuai dengan Pedoman Penyusunan dan Penulisan Tesis dan Disertasi Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran PENULISAN DISERTASI Penulisan disertasi bagi mahasiswa Program Doktor berlaku ketentuan berikut Mahasiswa dapat secara resmi mulai menempuh mata kuliah disertasi menyusun dan menulis disertasi apabila sekurang-kurangnya telah menyelesaikan seluruh mata kuliah semester I, Semester II, dan Semester III yang dipersyaratkan; Memiliki kartu mahasiswa pada semester bersangkutan; Mengisi KRS yang mencantumkan penulisan disertasi tersebut; Ketentuan lain tentang pembimbingan, persyaratan dan penetapan pembimbing ditentukan tersendiri melalui pedoman akademik Pendidikan program Magister dan Program Doktor. Petunjuk lengkap mengenai penulisan tesis sesuai dengan Pedoman Penyusunan dan Penulisan Tesis dan Disertasi Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran
Memahami pentingnya penelitian terdahulu untuk membuat skripsi dan penilitian yang kredibel. Berikut contoh dan bentuk penelitian terdahulu yang harus diperhatikan oleh mahasiswa dan peneliti. Di dalam melakukan penelitian, peneliti membutuhkan riset atau penelitian yang pernah dilakukan. Tak hanya sebagai referensi, bentuk penelitian yang pernah dilakukan tersebut juga sebagai bentuk perbandingan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sebelumnya sudah pernah ada. Tentu saja, penelitian yang pernah dilakukan tersebut dapat digunakan apabila judul-judul penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya berhubungan dengan judul penelitian yang akan Anda lakukan ini. Penelitian yang pernah dilakukan tersebut dinamakan penelitian terdahulu. Apa itu penelitian terdahulu dan bagaimana pentingnya keberadaan penelitian terdahulu untuk penelitian khususnya skripsi, serta bagaimana cara membuat penelitian terdahulu akan dikupas secara mendalam pada artikel kali ini. Daftar Isi 1Apa Itu Penelitian Terdahulu?Pentingnya Penelitian Terdahulu untuk SkripsiCara Membuat Penelitian Terdahulu1. Mencari Judul Sesuai2. Buka Abstrak3. Tulis Studi Pendahuluan4. BandingkanContoh Menulis Penelitian Terdahulu1. Bentuk Paragraf2. Bentuk Tabel Apa Itu Penelitian Terdahulu? Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat di atas, penelitian terdahulu merupakan penelitian yang berfungsi sebagai bentuk perbandingan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sebelumnya sudah pernah ada. Penelitian terdahulu yang diambil oleh peneliti haruslah relevan dengan judul atau topik penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini digunakan sebagai sumber lampau dari hasil penelitian yang kemudian akan digunakan dan juga diusahakan oleh peneliti untuk membandingkan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Sehingga penelitian terdahulu ini juga dapat diartikan sebagai sumber inspirasi yang kemudian dapat membantu lancarnya penelitian. Tak hanya itu, pada penelitian terdahulu, peneliti juga dapat memeriksa kekurangan dan juga kelebihan penelitian yang sudah pernah dilakukan untuk lebih dikembangkan pada penelitian yang akan dilakukannya. Sehingga para peneliti dapat membuat sebuah penelitian yang baru dan orisinil karena sudah tahu apakah ada hal baru yang ditemukan di dalam penelitian. Penelitian terdahulu juga memiliki fungsi untuk memperluas dan memperdalam berbagai teori yang akan digunakan di dalam kajian penelitian yang akan dilakukan. Sehingga biasanya, penelitian terdahulu juga dapat dijadikan sebagai landasan teori karena memiliki kaitan yang erat dengan penelitian lain yang relevan dan dapat digunakan di dalam penelitian. Penelitian terdahulu ini bisa dijadikan sebagai dasar atau pijakan penelitian karena dengan adanya penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, maka landasan teorinya semakin jelas, valid, dan juga memiliki hipotesis penelitian yang membuat sebuah riset di dalam penelitian menjadi penting untuk dilakukan. Karena bisa dijadikan sebagai landasan teori, maka penelitian terdahulu ini memang biasanya diletakkan di Bab 2 yang mana merupakan landasan teori. Dengan demikian, penelitian terdahulu memiliki manfaat sebagai berikut Penelitian terdahulu bermanfaat untuk mengetahui bangunan keilmuan atas permasalahan yang akan diteliti dan yang telah dibuat oleh orang lain atau peneliti lainnya. Penelitian terdahulu mampu memperkuat atau mendukung adanya kekuatan penelitian yang akan dilakukan karena sudah ada referensi ilmiah yang memiliki relevansi sehingga penelitiannya lebih kuat dan akurat. Selain itu, penelitian terdahulu memiliki manfaat yaitu dapat menggambarkan secara jelas mengenai perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan penelitian lain yang sebelumnya pernah ada. Sehingga penelitian ini memiliki kemiripan sehingga dapat terhindar dari plagiarisme atau penjiplakan. Baca juga Apa itu Skripsi Kuantitatif? Pentingnya Penelitian Terdahulu untuk Skripsi Sama halnya dengan berbagai jenis penelitian yang akan dilakukan, penelitian terdahulu untuk penulisan skripsi juga sangat penting. Hal ini karena kajian yang ada pada penelitian terdahulu mampu membantu penelitian yang akan dilakukan dan dapat memposisikan penelitian serta menunjukkan orisinalitas dari penelitian yang akan dilakukan. Adanya penelitian terdahulu adalah agar peneliti dapat menghindari plagiasi serta dapat memacu peneliti untuk melakukan penelitian dan memperoleh solusi yang baru dan original. Dengan demikian, penelitian terdahulu dianggap penting untuk penulisan skripsi dan karya penelitian lain. Hal ini agar akar dari keilmuan yang telah dilakukan oleh ilmuwan yang terdahulu dapat diteruskan dan juga dapat menghasilkan penelitian yang baru khususnya pada skripsi dan juga penting, sehingga berbagai solusi yang ada bisa bermanfaat dan tidak sia-sia dalam pengulangan yang tidak perlu di dalam skripsi. Secara sederhana, mahasiswa yang akan menulis skripsi sudah lebih dahulu mengetahui dan juga dapat memilih kira-kira sumbangan apa yang akan dilakukan atau diciptakan pada skripsinya, berdasarkan dengan penelitian yang sudah ada yang dipilih. Karena tidak bisa dipungkiri, akan ada berbagai masalah baru yang muncul di dalam skripsi yang satu dan lainnya. Karena adanya berbagai masalah baru, sehingga penelitian yang sebelum-sebelumnya pada skripsi mampu membuat peneliti terbantu dengan referensi yang ada sehingga dapat memecahkan masalah dan membuat karya yang orisinil serta benar-benar baru sehingga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Setelah memahami apa itu penelitian terdahulu dan bagaimana manfaat serta apa pentingnya penelitian terdahulu terhadap skripsi yang akan ditulis, maka di bawah ini akan ada beberapa cara membuat penelitian terdahulu dengan mudah dan tepat, agar Anda dapat menentukan penelitian terdahulu yang tepat. Perlu diketahui bahwa penelitian terdahulu ini akan masuk pada bagian landasan teori atau tinjauan pustaka di bab dua, sehingga harus jelas sumber landasan dan juga teorinya. Setidaknya, ada empat langkah yang harus dilakukan untuk membuat atau menulis penelitian terdahulu. 1. Mencari Judul Sesuai Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetik judul penelitian pada website jurnal yang resmi dan dilengkapi dengan variabel atau konsep penelitian yang akan Anda lakukan. Setelah itu akan muncul berbagai jurnal dan disertasi dan pilih salah satu tautan yang ada di mesin pencarian tersebut. 2. Buka Abstrak Setelah menemukan judul yang sesuai, unduh atau buka jurnal tersebut dan cari bagian abstraknya. Pada bagian abstrak tersebut, terlihat seluruh isi dan maksud dari penelitian yang pernah dilakukan dan Anda akan menemukan latar belakang masalah, rumusan masalah, landasan teori, metode penelitian, dan kesimpulan. 3. Tulis Studi Pendahuluan Setelah menemukan abstrak, Anda kemudian bisa menulis studi pendahuluan yang akan dicantumkan di dalam penelitian. 4. Bandingkan Kemudian buat perbandingan dengan penelitian yang akan dilakukan. Di bawah ini adalah contoh bagaimana cara menulis atau membuat penelitian terdahulu menggunakan bentuk paragraf dan juga bentuk tabel. Contoh Menulis Penelitian Terdahulu Biasanya, untuk menuliskan referensi penelitian yang telah dilakukan ada dua bentuk, yaitu bentuk paragraf dan bentuk tabel. Bagaimana bentuknya? yuk baca contoh berikut ini. 1. Bentuk Paragraf Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Royani 2007 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Dinamika Sosial Pasar Tradisional Onan Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Fungsi Sosial Pasar Tradisional dalam Kehidupan Masyarakat”. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif, dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sebagai berikut Objek yang diteliti adalah sama-sama pasar tradisional Jenis dan metode pendekatan penelitian yang digunakan sama-sama menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sebagai berikut Subjek dalam penelitian sebelumnya adalah pasar tradisional Onan Sipahutar sedangkan dalam penelitian ini yang menjadi objeknya adalah pasar tradisional Maron Teori yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah fungsi pasar, sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori optimasi. Fokus dalam penelitian sebelumnya adalah fungsi pasar dalam kehidupan masyarakat, sedangkan pada penelitian ini fokus penelitiannya adalah implementasi kebijakan perubahan tata ruang pasar tradisional. Lokasi dalam penelitian sebelumnya di Pasar Tradisional Onan Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara, sedangkan dalam penelitian ini berlokasi di Pasar Tradisional Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. 2. Bentuk Tabel Judul, Peneliti, Tahun TerbitVariabelMetode PenelitianHasil“Dinamika Sosial Ekonomi Pasar Babat”, Marfu’ah, 2012Sosial EkonomiKualitatifProgram kebijakan pembangunan dan perubahan pasar Babat yang dilakukan pemerintah daerah Lamongan yang berdampak pada perubahan sosial ekonomi dari kehidupan komunitas format tabel penelitian terdahulu Baca juga artikel penting lainnya mengenai skripsi dan penelitian berikut ini. Contoh Motto Skripsi Penuh Makna Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi Contoh Saran dalam Skripsi
Artikel ini saya tulis Khususnya buat teman-teman yang sedang mengerjakan skripsi dan teman-teman pejuang skripsi. Salah satu pertanyaan Bagaimana kalau judul skripsi sama dengan judul jurnal atau minimal mirip dengan judul jurnal. Jika hal tersebut terjadi Apakah judul skripsi saya akan diterima oleh dosen pembimbing. dan pada arti saya penjelasan mengenai permasalah tersebut. Jurnal merupakan hasil penelitian dipublikasi yang Dijadikan referensi buat teman-teman mahasiswa. tentunya untuk topik penelitian teman-teman mahasiswa harus banyak membaca jurnal ini. Jurnal ada yang terbit secara nasional dan ada juga yang terbit secara internasional tentunya jurnal juga memiliki level-level tersendiri baik di jurnal nasional maupun di jurnal internasional. level -level ini terkait dari Kualitas jurnal tersebut. Tentunya mahasiswa yang membaca jurnal tentunya akan berpengaruh dengan isi jurnal tersebut. sehingga ada Kalanya judul jurnal sama dengan judul skripsi. Lalu bagaimana kalau judul jurnal tersebut sama. Berikut ini merupakan pendapat dari saya pribadi untuk membahas permasalahan tersebut Yang pertama teman-teman boleh menggunakan judul yang mirip dengan jurnal tersebut asalkan memiliki perbedaan misalkan dari jumlah variabel yang dibahas ataupun Dengan perbedaan metode yang akan dibahas. Yang kedua kalian dapat membedakan objek penelitian yang ada di jurnal dengan penelitian kamu tentunya jika berbeda dengan objek penelitian hasil dari sebuah penelitian itu akan sedikit ada perbedaan. Yang ketiga teman-teman juga bisa mencari metode yang berbeda ada dengan metode yang ada pada jurnal. yang selanjutnya teman-teman dapat mengurangi atau menambahkan variabel yang ada pada jurnal. yang lainnya teman-teman bisa membuat perbandingan antara topik yang ada di jurnal dengan topik yang ada pada skripsi teman-teman. Nah ini merupakan pendapat saya gimana kalau teman-teman menghadapi permasalahan ini yaitu judul skripsi sama dengan judul jurnal, Saya berharap teman-teman tidak menjadi alasan untuk tidak mengerjakan skripsi karena sekali lagi skripsi merupakan mata kuliah yang yang menentukan kelulusan kalian. Mungkin itu saja pembahasan dari artikel pada pada blog ini mudah-mudahan bermanfaat buat teman-teman semua. di bawah ini juga seakan sisipkan video yang saya buat juga di youtube channel saya mudah-mudahan bermanfaat buat teman-teman semua. Robby Yuli Endra Seorang Dosen Biasa, yang lagi belajar blog, nulis-nulis pengalaman sehari-hari sebagai dosen atau sisi lain atau pengalaman lain. berharap artikel yang sederhana bermanfaat untuk pembaca. siap menerima saran dan kritik untuk kemajuan blog ini
Pada hakikatnya Skripsi, tesis atau disertasi merupakan hasil penelitian yang telah dilaporkan ke khalayak setelah beberapa tahapan penelitian dilalui, mulai penyusunan proposal, seminar proposal, pengumpulan data, analisis data, dan seminar hasil penelitian hingga ujian atau sidang ujian sarjana. Tahapan-tahapan tersebut harus dilalui oleh seorang calon sarjana, magister atau doktor, sehingga diharapkan karya akhir itu berkualitas. Mahasiswa bisasanya bertanya dari mana kita harus memulai untuk menulis skripsi atau karya ilmiah?Ada beberapa cara atau dasar pijakan untuk memulai menulis karya ilmiah, sebagai berikut Novelty kebaruan, artinya bidang yang dikaji sangat baru dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,Memberikan kontribusi nyata bagi kehidupan,Dilalui dengan proses metodologis yang baik dan benar,Bukan pengulangan, apalagi penjiplakan, dari karya tulis sebelumnya,Dilakukan dengan penuh kejujuran dan bertanggung jawab Novelty atau nilai kebaruan sangat penting sebagai tolok ukur karya ilmiah. Logikannya sederhana, hal-hal baru biasanya menarik perhatian orang untuk dipelajari dan dikaji lebih pengetahuan berkembang demikian cepat sehingga menuntut orang untuk selalu ingin mengetahui perkembangan terbaru dalam setiap bidang ilmu pengetahuan. Orang mesti berpikir untuk apa membuang-buang waktu dan menghabiskan energi mengkaji hal-hal yang telah usang dan tidak ada lagi bagaimana seorang peneliti tahu bahwa materi kajiannya merupakan hal baru. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan kajian terhadap penelitian atau studi- studi terdahulu yang sudah terpublikasikan lewat jurnal, buku ilmiah, majalah atau lewat internet, yang para ahli menyebutnya sebagai state of the arts’. Pencarian karya sebelumnya bukan pekerjaan gampang. Tidak bisa hanya “singgah” ke perpustakaan, tetapi harus serius dengan membaca dan kritis dari hasil-hasil penelitian orang mudah putus asa pada tahapan ini. Sebab, pekerjaan ini menguras energi dan pikiran yang tidak sedikit. Pelacakan studi sebelumnya tidak saja siapa meneliti apa dan di mana, melainkan juga apa yang diteliti, bagaimana menelitinya metodenya apa, teori apa yang digunakan dan dengan hasil apa. Dan, diteruskan dengan mediskusikan hasil penelitian itu dengan penelitian yang lain untuk sampai pada akhirnya menempatkan posisi rencana penelitian kita dalam jejeran penelitian-penelitian demikian, semakin panjang daftar jumlah penelitian terdahulu dapat diketahui, maka akan semakin jelas posisi rencana penelitian kita. Persoalan klasik yang selalu muncul – dan, maaf, merupakan penyakit peneliti—adalah orang selalu ingin menyebut penelitiannya yang paling baru, dan bahkan satu-satunya di bidangnya karena belum ada orang lain yang melakukan hal itu. Ungkapan demikian sering saya peroleh ketika melakukan pembimbingan dan ujian, bahkan sampai tingkat disertasi itu, kepada mahasiswa saya selalu wanti-wanti untuk tidak mengatakan “penelitian saya adalah yang pertama’. Sebenarnya ungkapan demikian bisa dihindari jika peneliti sanggup melakukan kajian secara menyeluruh terhadap penelitian sebelumnya. Persoalannya orang belum tahu siapa saja yang telah melakukan penelitian bidang sejenis sudah buru-buru mengatakan penelitiannya merupakan yang pertama. Belum diketahui, bukan berarti tidak lain dengan melakukan pelacakan studi sebelumnya secara tuntas adalah untuk mengetahui wilayah mana saja yang sudah dikaji oleh peneliti terdahulu, sehingga bisa memudahkan peneliti menyusun rumusan masalah atau fokus penelitian orang menemui kesulitan menyusun rumusan masalah karena berangkat dari pengetahuan kosong, sehingga rumusan yang disusun bukan merupakan rumusan masalah atau pertanyaan penelitian sesuai metodologi bisa jadi rumusan masalah itu merupakan rumusan yang bermasalah. Ini sering dijumpai pada proposal atau hasil penelitian para peneliti pemula. Rumusan masalah penelitian bukan sekadar pertanyaan biasa, melainkan pertanyaan konseptual yang untuk menjawabnya diperlukan renungan dan analisis data. Para ahli menyarankan untuk tidak membuat rumusan masalah yang bersifat teleologis, artinya pertanyaan yang jawabannya sudah banyak diketahui khalayak merupakan kerja dan aktivits ilmiah untuk mengungkap masalah yang tidak diketahui oleh orang awam. Karena itu, peneliti bukan orang sembarangan. Dia adalah ilmuwan yang tugasnya membuka misteri di balik fenomena melalui kerja yang sistematis dan sistemik dengan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan di hadapan orang banyak. Dengan istilah lain, sebagai kerja ilmiah maka hasil penelitian harus bisa diverifikasi oleh siapa saja, di mana saja dan kapan saja. Karena itu, bukan pertanyaan penelitian jika jawabannya sudah dapat ditebak dan diketahui oleh masyarakat menghindari hal itu, maka seorang peneliti bisa mengajukan pertanyaan penelitian berangkat dari masalah yang telah diteliti sebelumnya. Bolehkah ini dilakukan? Jawabnya boleh, asalkan dilakukan dengan metode dan perspektif lain. Gejala atau fenomena yang sama diteliti dengan cara yang berbeda dan dengan menggunakan perspektif yang berbeda akan memperkaya khasanah pengetahuan.
- Sebentar lagi, seluruh umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban yang jatuh pada 10 Dzulhijjah 1444 Hijriyah. Tentunya ada sejumlah anjuran atau sunnah yang bisa dilakukan oleh umat islam sebelum melaksanakan salat Idul Adha. Salah satunya yaitu menunda makan hingga selesai melaksanakan salat Idul Adha. Dilansir dari web resmi Kementerian Agama RI, terkait anjuran tersebut terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan penyebab dan peruntukan anjuran penundaan makan ini. Menurut ulama Syafiiyah, seseorang dianjurkan menunda makan dan minum sebelum melaksanakan shalat Idul Adha, baik ia mau berkurban atau tidak. Hal ini disebabkan oleh pelaksanaan salat Idul Adha, bukan berkaitan dengan berkurban atau tidak. Sehingga menurut ulama Syafiiyah, selama seseorang hendak melaksanakan shalat Idul Adha, baik dia mau berkurban atau tidak, maka anjuran ini lebih baik dilakukan. عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع Artinya Diriwayatkan dari Buraidah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali di rumah. Teks hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Saw tidak makan di hari Idul Adha hingga beliau kembali ke rumah setelah melaksanakan salat. Sehingga, ulama Syafiiyah mengaitkan anjuran tidak makan di hari Idul Adha dengan pelaksanaan shalat Idul Adha, bukan dengan kurban. Sementara itu, Dari pandangan ulama Hanafiyah dan Hanabilah, anjuran menunda makan di hari Idul Adha berkaitan dengan kurban, bukan pelaksanaan salat Idul Adha. Sehingga, jika seseorang tidak berkurban maka tidak terkena anjuran penundaan makan sebelum melaksanakan salat Idul Adha. Namun, anjuran tersebut sangat berlaku bagi seseorang yang ingin melaksanakan kurban. Ibnu Hazm rahimahullah berkata, وإن أكل يوم الأضحى قبل غدوه إلى المصلى فلا بأس، وإن لم يأكل حتى يأكل من أضحيته فحسن، ولا يحل صيامهما أصلا “Jika seseorang makan pada hari Idul Adha sebelum berangkat shalat ied di tanah lapang musholla, maka tidak mengapa. Jika ia tidak makan sampai ia makan dari hasil sembelihan qurbannya, maka itu lebih baik. Tidak boleh berpuasa pada hari ied Idul Fithri dan Idul Adha sama sekali.” Al Muhalla, 5 89 Dari hadis di atas, terlihat bahwa sunnah menunda makan sebelum shalat Idul Adha hanya dianjurkan bagi orang yang akan melakukan kurban. Sehingga untuk orang yang memiliki hewan qurban bisa makan dari hasil sembelihannya nanti. Sedangkan jika tidak memiliki hewan qurban, maka tidak berlaku.
apakah judul skripsi boleh sama